Kita diperintahkan bertasbih dan bertahmid pada ‘asyiyy dan ibkar. Apa itu maksudnya?
Ayat Ketiga:
{ وَسَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ بِالْعَشِيِّ وَالأِبْكَارِ } [ غافر: 55]
قَالَ أهلُ اللُّغَةِ (( العَشِيُّ )) : مَا بَيْنَ زَوَالِ الشَّمْسِ وغُرُوبِهَا
“Dan bertasbihlah seraya memuji Tuhanmu pada waktu petang dan pagi.” (QS. Ghafir/ Al-Mu’min: 55). Ahli Bahasa mengatakan bahwa al-‘asyiyy adalah waktu antara matahari tergelincir ke barat dan matahari tenggelam.
Pelajaran dari Ayat
- Menurut Ibnu Katsir rahimahullah yang dimaksud, bertasbih dan bertahmid kepada Allah pada ‘asyiyy yaitu akhir siang dan awal-awal malam dan ibkaar yaitu awal siang (pagi hari) dan akhir-akhir malam.
- Syaikh Musthafa Al-‘Adawi menyatakan bahwa yang dimaksud “وَسَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ” adalah shalatlah menghadap Rabbmu. Lihat At-Tashil li Ta’wil At-Tanzil – Tafsir Juz’u Az-Zumar, hlm. 275. Dari sini kita dapat ambil kesimpulan bahwa dalam shalat itu terdapat bacaan tasbih dan tahmid.
- Syaikh Musthafa Al-‘Adawi menyatakan bahwa ada beberapa pendapat mengenai al-‘asyiyy dan al-ibkar.
Pendapat pertama: al-‘asyiyy adalah akhir siang (petang hari), al-ibkar adalah awal siang (pagi hari).
Pendapat kedua: al-‘asyiyya dalah waktu dari Zhuhur hingga matahari tenggelam, al-ibkar adalah waktu dari shalat Fajar (shalat Shubuh) hingga terbit matahari.
Pendapat ketiga: yang dimaksud adalah perintah melaksanakan shalat Shubuh dan shalat ‘Ashar (ini sebelum kewajiban shalat lima waktu).
- Syaikh ‘Abdurrahman bin Nashir As-Sa’di rahimahulah menyatakan bahwa waktu ‘asyiyy (petang) dan ibkar (pagi) adalah dua waktu utama. Pada dua waktu tersebut terdapat wirid-wirid, ibadah wajib, dan ibadah sunnah. Ini semua jika dilakukan akan jadi penolong untuk segala macam urusan.
Referensi:
- At-Tashil li Ta’wil At-Tanzil Tafsir Juz’u Az-Zumar. Cetakan pertama, Tahun 1431 H.Syaikh Musthafa Al-‘Adawi. Penerbit Maktabah Makkah.
- Bahjah An-Nazhirin Syarh Riyadh Ash-Shalihin. Cetakan pertama, Tahun 1430 H. Syaikh Salim bin ‘Ied Al-Hilali. Penerbit Dar Ibnul Jauzi. 2:471-472.
- Tafsir Al-Qur’an Al-‘Azhim. Cetakan pertama, Tahun 1431 H. Ibnu Katsir. Tahqiq: Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin. Penerbit Dar Ibnul Jauzi.
- Tafsir As-Sa’di. Cetakan kedua, Tahun 1433 H. Syaikh ‘Abdurrahman bin Nashir As-Sa’di. Penerbit Muassasah Ar-Risalah.
—
—
Diselesaikan di Pesantren Darush Sholihin, Panggang, Gunungkidul, 22 Dzulqa’dah 1439 H
Oleh: Muhammad Abduh Tuasikal
Artikel Rumaysho.Com